MENGKAJI CERITA FIKSI
“KETIKA MAS GAGAH PERGI”
KARYA HELVY TIANA ROSA
Tugas Analisis
OlEH :
Rosita Armah
NIM 1214015013

Sastra Indonesia Up. Fakultas
Ilmu Budaya
Universitas Mulawarman
Samarinda
2013
I.
Identitas Buku
Judul Cerpen :
Ketika Mas Gagah Pergi
Pengarang :
Helvy Tiana Rosa
Penerbit :
PT. Syaamil Cipta Media
Tempat Terbit :
Bandung
Tebal :
16 Halaman
II.
UNSUR
INSTRINSIK
Tema :
Alur :
Maju tapi terkadang menggunakan Flasback.
Latar
; a) Waktu
* Siang hari : Suaraku yang keras membuat beberapa
makhluk di kantin sekolah melirik
kami.
* Malam hari : Tetapi detik demi detik, menit demi menit berlalu, sampai jam
sepuluh malam, Mas Gagah belum juga pulang.
* Sore hari :”Gita Akhwat bukan sih?”. “Memangnya kenapa?”. Sore itu
dengan sabar dan panjang lebar, ia berbicara padaku.
b)
Tempat
*
Kamar tidur ; “Mas Gagah” teriakku
kesal sambil mengeyuk pintu kamarnya keras-keras.
*
Kantin sekolah; “Makanan apa tuh? Saudaranya bakwan atau tekwan?” Suaraku yang
keras membuat beberapa makhluk di kantin sekolah melirik kami.
*
Ruang tamu ; Mas Gagah menjawab salam
itu. Tak lama ku lihat Mas Gagah dan teman-temannya di ruang tamu.
*
Rumah sakit ; Tak lama Dokter Joko
yang menangani Mas Gagah menghampiri kami
c)
Suasana
*
mengharukan : Kian lama kurasakan tubuh
Mas Gagah semakin pucat. Ku usap setitik lagi air mata yang jatuh. “Sebut nama
Allah banyak-banyak Mas.” Akhirnya Mas Gagah pun pergi. Aku memeluk tubuh yang
terbujur kaku dan dingin itu kuat-kuat.
Isak tangis kami bersahutan walau kami rela dia pergi.
*
keakraban ; Aku dan Mas Gagah mulai
dekat lagi seperti dulu. Kini tiap minggu kami ke Sunda Kelapa atau Wali Songo,
mendengarkan ceramah umum.
*
menyedihkan ; “Aku kehilangan Mas Gagah. Selama ini aku
pura-pura cuek tak peduli. Aku sedih”
* kegelisahan ;
Tetapi detik demi detik, menit demi menit berlalu. Sampai jam sepuluh malam,
Mas gagah belum juga pulang.
Tokoh :
Mas Gagah(Utama), Gita, Tika dan Mama
Penokohan
a) Mas
Gagah ;*Sholeh (Ia moderat tapi tak pernah meninggalkan
sholat),
*Senang memberi nasihat (“Ayo dong Gita,
lebih feminin. Kalau kamau mau pakai rok, mas rela deh pecahin celengan buat
beliin kamu rok atau baju panjang. Muslimah kan harus anggun) ramah, perhatian,
*penyabar
(Sore itu dengan sabar dan panjang lebar, ia berbicara padaku tentang Allah,
Rasululllah, dan Islam)
*sensitif /perasa
(“Mas sedih karena Allah, Rasul dan Al-Islam sering dianggap remeh. Sedih
karena umat yang banyak meninggalkan Al-Qur’an dan Sunnah, juga berpecah
belah....)
a) Gita
: *emosian
(“Tapi kuping Gita terganggu Mas! Lagi asyik dengerin kaset Air Supply yang
baru, eh tiba-tiba terdengar suara aneh dari kamar Mas!”)
*tomboy
(“Ayo dong Gita, lebih feminin)
c)
Tika : *Senang
memberi nasihat (“Udah deh Git, Nggak usah bingung. Banyak baca buku
Islam dan ngaji. InsyaAllah kamu akan tahu menyeluruh tentang din kita ini)
d)
Mama : *senang
menghibur (“InsyaAllah nggak. Kn Mas gagah inget ada janji sama Gita
hari ini,”hibur mama menepis gelisahku.)
Amanat
Seseorang
bisa saja berubah sewaktu-waktu tanpa kita duga. Namun dalam perubahan
seseorang yang mengarah pada kebaikan, janganlah kita menganggapnya sebagai
perubahan karena terpengaruh kajian ilmu-ilmu syirik. Seseorang yang bertambah
shaleh, maka bertambah pula keimanan yang di milikinya. Hal ini menandakan
bahwa ia telah menyadari kewajiban sebagai hamba Allah swt yamh harus
menjalankan perintah serta menjauhi larangannya. Berubahlah selagi ada waktu.
Jangan pernah menunda-nunda waktu untuk berubah menjadi lebih baik, karena kita
tidak akan pernah tahu kapan Allah akan mencabut ruh dari tubuh kita. Untuk
itu, selalu berjalanlah di dalam naunganNya.
Sudut
Pandang : Orang pertama
III.
UNSUR EKSTRINSIK
Nilai Agama :
*Teruslah mempelajari nilai-nilai agama agar kita tau hak dan
kewajiban kita sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Jangan pernah berhenti berdakwah
untuk kepentingan umat.
Nilai Sosial :
*Hargailah perubahan seseorang yang ingin menjadi lebih baik.
Jangan cepat mengatakan sifat orang itu buruk jika belum di selidiki terdahulu.
IV.
SINOPSIS
Mas
Gagah Perwira Pratama adalah seorang mahasiswa Teknik Sipil semester 7 di
Universitas Indonesia. Ia seorang kakak yang begitu baik serta perhatian kepada
adiknya Gita. Dia juga senang memberikan nasihat yang bermanfaat serta berbagi
ilmu pada orang lain. Gita sang adik yang manja merasa Mas Gagahnya telah berubah
tidak seperti dulu lagi. Namun akhirnya Gita mengerti dengan perubahan Mas
Gagah dan perlahan tapi pasti, ia menuruti permintaan Mas Gagah yang ingin Gita
berjilbab. Pada hari ulang tahunnya,
Gita ingin memberikan kejutan untuk Mas Gagah dengan penampilan barunya yang
telah berjilbab. Namun sayang, kecelakaan maut menimpa Mas Gagah dalam
perjalanan pulang ke kerumah dari mengisi ceramah di luar Kota. Akhirnya Mas
Gagahpun di bawa di rumah sakit Islam. Gita dan kedua orang tuanya mendatangi
Mas Gagah yang sudah lemah. Di sanalah untuk pertama dan terakhir kalinya Mas
Gagah melihat adiknya Gita mengenakan jilbab.
Epilog
: Buat ukhti manis Gita Ayu Pratiwi, Semog memperoleh umur yang berkah, dan
jadilah muslimah sejati agar Allah selalu bersamamu.
Sun Sayang,
Mas Ikhwan; eh Mas Gagah !
Izin Copy buat tugas SMK, Jazakallahukhoiro
BalasHapusRe
BalasHapus